Kamis, 26 Juli 2018





LAPORAN LENGKAP
FARMASETIKA 2






OLEH :
NAMA                             :ARIFAH INDAR CAHYANI
NIM                                 :F201701062
KELAS                            :K2


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2018








BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1   Dasar Teori
     Definisi obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, melunakkan, penyembuhan, atau pencegahan penyakit pada manusia atau hewan. Obat bisa bersifat menyembuhkan , tetapi juga bisa bersifat racun. Obat bertindak sebagai penyebuh jika digunakan dengan dosis dan waktu yang tepat dan bila digunkan salah dalam pengobatan atau over dosis akan menimbulkan keracunan. (Anief, 2007)
Dosis adalah takaran atau jumlah, dosis terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu : (Syamsuni, 2006)
a.       Dosis terapi (theraperical dose), yaitu obat yang digunakan untuk terapi atau pengobatan untuk penyembuhan penyakit.
b.      Dosis maksimum (maximalis dose), yaitu dosis meksimal atau obat batas jumlah obat masimum yang masih dapat digunakan untuk penyembuhan.
c.       Dosis letharis (lethal dose), yaitu dosis atau jumlah obat yang dapat mematikan bila dikonsumsi.
d.      Dosis permulaan (initial dose).
e.       Dosis pemeriharaan (maintenance dose).
f.       Dosis toxica.
g.      Dosis khusus.

Pengenceran obat atau pemicikan obat merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keakuratan takaran obat dalam resep disebabkan takaran obat < 50 mg, sehingga dikhawatirkan alat tidak akurat dalam penimbngannya, sehingga diperlukan pengeceran obat. Pengeceran obat harus dilakukan dengan menambahkan bahn yang tidak inert (tidak bereaksi) dan tidak memiliki efek farmakologi. Pengenceran obat dapat dilakukan untuk pembuatan sediaan padat (solid) maupun cair (liquid), untuk bahan padat misalnya sacharum lactis.

Adapn aturan umum dalam pengeceran atau aturan perbandingan obat dan pengenceran :
a.       Jika berat obat dalam resep 10 – 50 mg maka dibuat perbandingan pengeceran 1 : 10
b.      Jika berat obat dalam resep 1 – 10 mg maka dibuat perbandingan pengenceran 1 : 50
c.       Jika berat obat dalam resep 0,1 – 1 mg maka dibuat perbandingan bertingkat ( dua kali pengenceran).
Metode pengenceran sediaan padat yaitu:
a.       Timbang bahan sebesar 50 mg ( batas penimbangan terendah)
b.      Tambahkan sacharum lactis (SL) tergantung perbandingan pengenceran obat misalnya 1 : 10         artinya 9 bagian untuk SL dan 1 bagian obat. Jadi SL yang harus ditimbang 9 x 50 mg = 450 mg (total campuran 500 mg karena ditambah 50 mg obat).
c.       Gerus campuran SL dan obat sampai homogen.
d.      Timbang hasil pengenceran sebanyak : (takaran obat dalam resep (mg) / 50 (mg) x jumlah hasil pemicikan.
  Contoh pengenceran obat pada :
Bila dalam resep jumlah obat yang harus ditimbang 20 mg, dan    berdasarkan data perbandingan pengencer dan obat dilakukan pengenceran padat 1 : 10, maka jumlah hasil pengenceran yang harus ditimbang adalah (20 mg x 50 mg) x 500 mg = 200 mg hasil pengenceran obat yang diambil untuk membuat sediaan. (chaerunisa, 2009)



BAB II
MATERI PRAKTIKUM
II.1 Menyalin Resep
Resep 3
dr. Dhani sp. Pd., M.kes
Jl. Merpati No. 10 kendari
                                 Kendari, 2 maret 2012

 R/   paracetamol           100 mg
        Prometazin HCL    6,25 mg
        Glycerin guaikolat 1 tab
        Sach. Lact              Q.S
        m.f pulv. dd          No. X
        s. 3. dd. 1 pulv
pro : Nina (4 th) BB = 7 kg

Keterangan :
Singkatan
Kepanjangan
Arti
R/
Recipe
Ambillah
m.f
Misca fac
Campur / buatlah
pulv
pulveres
serbuk
dd
De die
Setiap hari
No
nomero
jumlah
s. 3. dd. 1
Signa 3 dedie 1
Tandai 3 setiap hari 1
pro
pronum
Untuk


Resep 4

dr. tria, sp. Anak., M.kes
SIP : 456/SIP/DKS/2012
Jl. Bahari No. 10 kendari
                               Kendari, 10 april  2013

 R/   metamphiron          500 mg
        Diazepam              2 mg
        Thiamin HCl         tab 2
         m.f pulv. dd          No. X
        s.prn. pulv. 1 maks 3 dd
pro : Amanda ( 13 th )

Keterangan :
singkatan
kepanjangan
Arti
R/
Recipe
Ambillah
m.f
Misce fac
Campur/buatlah
pulv
pulveres
Serbuk
dd
De die
Setiap hari
sprn
Signa pro renata
Tandai jika diperlu
pro
pronum
Untuk
1 maks 3 dd
1 maksimal 3 de die
1 maksimal 3 setiap hari
No
nomero
jumlah




II.2   Skrining Resep
II.2.1 Skrining Administrasi
Resep 3
Bagian resep
Kelengkapan
Ada
Tidak ada
Keterangan
inscriptio
Nama dokter
SIP

Alamat
No. telp/HP

Tempat dan tanggal penulisan resep
ü
-

ü


ü

-
ü

-
ü

-
dr. Dhani. Sp.pd., M.kes
(tidak tercantum)
SIP : 007/102/121
Jl. Bahari NO. 10 kendari
(tidak tercantum)
0401 3103 3560
Kendari, 2 maret 2012
prescriptio
Nama dan jumlah obat


Bentuk sediaan
ü



ü

-



-
Paracetamol 200 mg
Prometazin 6,25 mg
Gliseril Guaiakolat 1 tab
Sach.lact    Q.S
 Serbuk
Signature
Nama pasien
Umur
Alamat pasien

No telp/HP

Aturan pakai

ü
ü
-

ü

ü


-
-
ü

-

-
Nina
4 tahun
(tidak tercantum)
Jl. Garuda No. 35
(tidak tercantum)
082291326199
3 x 1 setiap hari

Subscri[tio
Paraf / tanda tangan dokter
-
ü

(tidak tercantum)

     Resep 4
Bagian resep
Kelengkapan
Ada
Tidak ada
Keterangan
inscriptio
Nama dokter
SIP
Alamat
No. telp/HP

Tempat dan tanggal penulisan resep
ü
ü
ü


ü



-
-

ü

-
dr. Tria, sp. Anak., M.kes
SIP : 456/SIP/DKS/2012
Jl. Bahari NO. 10 kendari
(tidak tercantum)
0401 3103 3560
Kendari, 10 April 2013


prescriptio
Nama dan jumlah obat


Bentuk sediaan
ü



ü

-



-
Metamphiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Thiamin tab 2
Sach.lact    Q.S
 Serbuk
Signature
Nama pasien
Umur
Alamat pasien

No telp/HP

Aturan pakai

ü
ü
-

ü

ü


-
-
ü

-

-
Amanda
13 tahun
(tidak tercantum)
Jl. Garuda No. 35
(tidak tercantum)
082291326199
3 x 1 setiap hari

Subscri[tio
Paraf / tanda tangan dokter
-
ü

(tidak tercantum)




II.3  skrining farmasetika
            Resep 3
Bentuk sediaan obat dalam resep ini yaitu pulveres atau serbuk bagi yang mengandung paracetamol 200 mg, prometazin HCl 6,25 mg, Gliseril Guaiakolat 1 tab dan sach. Lact secukupnya. Paracetamol sebagai analgetik dan anti piretik, prometazin sebagai antihistamin, GG sebagai ekspektoran dan SL sebagai pemanis.

Resep 4
        Bentuk sediaan pada resep ini yaitu serbuk bagi (pulveres). Bahan campuran yang terdapat pada pulveres yaitu sediaan methampiron 500 mg yang memiliki khasiat sebagai analgetik dan antipiretik, diazepam 2 mg memiliki khasiat sebagai sedativum (penenang), dan sediaan thiamin HCl 2 tablet memiliki khasian sebagai antineuritikum dan komponen vitamin B kompleks.



BAB III
URAIAN BAHAN
Resep 3
1.      Gliseril Guaiakolat ( FI. Edisi III : hal 272 tahun 1979)
Nama latin       : GLYCERYLIS GUAIACOLAS
Nama resmi     : Gliseril Guaiakolat
Pemerian         : Serbuk hablur, putih hingga agak keabuan hampir
                          Tidak berbau atau berbau lemah
Kelarutan        : Larut dalam air, dalam etanol (95 %) p, dalam kloroform
                          P, dalam gliseral p & dalam proplenglikol p.
RM/BM           : C10H14O4 / 198,22
Penyimpanan   : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat            : Ekspektoran
2.      Paracetamol (FI. Edisi III : hal 649 tahun 1979)
Nama latin       : PARACETAMOLUM
Nama resmi     : Asetamonfen
Pemerian         : serbuk halus, putih tidak terbagi, basa
Kelarutan        : larut dalam air mendidih dan natrium hidroksida. Ini
                          Mudah larut dalam etanol.
RM/BM           : C8H9NO2 / 151,16
Penyimpanan   dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya
Khasiat            : antipiretik dan analgetik
DM                  : sekali 250 mg – 500 mg
                          Sehari 1000 mg – 5000 mg
3.      Prometazin HCl
Nama latin       : PROMETHAZINI HYDROCHLORIDUM
Nama resmi     : prometazina hidroklorida
Pemerian         : serbuk hablur, putih atau agak kekuningan tidak berbau
Kelarutan        : sangat mudah larut dalam air, dalam etanol (95 %) p
                          Panas dalam kloroform p. praktis tidak larut dalam eter
                          P, dalam aseton p dan etil asetat p
RM/BM           : C17H12N2S, HCl / 320,88
Peyimpanan     : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Khasiat            : antihistaminum
DM                  : sekali 50 mg sehari 150 mg

Resep 4
1.      Diazepam ( FI Edisi III hal 211 tahun 1979)
Nama latin       : DIAZEPANUM
Nama resmi     : Diazepam
Pemerian         : serbuk hablur, putih atau hampir putih tidak berbau atau
                          Hampir tidak berbau. Rasa mula-mula tidak mempunyai
                          Rasa, kemudian pahit.
Kelarutan        : agak sukar larut dalam air, tidak larut dalam etanol (95%)
                          P. mudah larut dalam kloroform p.
RM/BM           : C16H13CIN2O / 284,74
Penyimpanan   : dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda,
                          Terlindung dari cahaya.
2.      Metampiron (FI Edisi III hal 369 tahun 1979)
Nama latin       : METHAMPIRONUM
Nama resmi     : metampiron, antalgin
Pemerian         : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan
RM/BM           : C13H16NaO4S. H2O / 351,37
Penyimpanan   : dalam wadah tertutup baik
Khasiat            : Analgetikum, Antipiretikum
3.      Thiamin HCl ( FI Edisi III hal 598 tahun 1979 )
Nama latin       : THIAMINI HYDROCHLORIDUM
Nama resmi     : Tiamina Hidroklorida, Vitamin B
Pemerian         : hablur kecil atau serbuk hablur, putih bau khas lemah
                          Mirip ragi, rasa pahit.
Kelarutan        : mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)p
                          Praktis tidak larut dalam eter p dan larut dalam gliserol p.
RM/BM           : C12H17CIN4OS, HCl / 337,27
Penyimpanan   : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat            : antineuritikum, komponen vitamin B kompleks



BAB V
PENIMBANGAN BAHAN
Resep 3

1.      Paracetamol
               
2.      Prometazin
                   

Pengenceran/penipisan prometazin :
Prometazin         6,25 × 6 = 37,5 mg < 50 mg
Dipakai perbandingan 1 : 10
    Timbang prometazin  : 50 mg
    Laktosa                      :  
    Yang diambil =
                           = 375 mg

375 mg ditimbang/ diambil dari campuran 50 mg obat + 450 mg laktosa
Sisa pengenceran = 500 – 375
                            = 125 mg         dibungkus
Perhitungan dosis
1.      Dosis paracetamol
DM =             4000 mg
        =  
        =
        = 1 gram / 1000 mg
Dosis dalam resep
1 × pakai = 100 mg
3 × pakai = 3 × 100
                = 300 mg < 100 ≠ OD
           
2.      Prometazin Hcl
1×P           = 0,25 mg / kg BB
                  =17 kg / BB × 0,25 mg /  kg BB
                  = 4,25 mg × 5
                  = 25,5 mg

Dosis dalam resep
1 ×  pakai    = 6,25 mg
3 × pakai     = 3 × 6,25 mg = 18,78 < 21,25 mg ≠ OD

3.      GG
DM = 100 mg / 200 mg
  n         × DM
n +12 
   4         × 100 mg
4 + 12
= 25 mg < 100 mg sekali  OD
     n         ×  200 mg
             4 + 12
             = 50 mg < 200 mg sehari  OD
              Dosis pemakaian
             Sehari = 1 × pakai 100 mg
              Sehari = 3 × pakai 200 mg

Resep  4
        Penimbanagan bahan
1.      Diazepam    
2  mg  ×  10 bungkus = 10 tab
2 mg        
Atau  2 mg    × 10 bungkus  = 10 tab
          5 mg
2.      Metampiron
500 mg     × 10 bungkus = 10 tab
500 mg
3.      Thiamin Hcl
Diambil 2 tab

Pengenceran Diazepam         1 : 10
Diazepam = 2 × 10 = 20 mg < 50 mg
Laktosa    =  450 mg    + yang diambil 20 mg    × 500 mg = 200 mg
                     500 mg                              50 mg
Sisa pengenceran 500 mg – 200 mg
                             = 300 mg

Perhitungan Dosis

1.      Diazepam ( FI  Edisi III  hal : 211,1979 )
                DM : sehari  40 mg

Rumus Dilling
      n         × DM
     20
= 13 × 40  mg = 26 mg
   20
Dosis Pemakaian
Sehari = 3 × 2 mg = 6 mg < 26 mg OD
2.      Metampiron
                DM : 250 – 500 mg
Rumus Dilling
    n     × DM
   20
= 13   × 2500 mg
   20
= 162,5 mg / sekali < 250 mg OD
= 13    × 500 mg
   20
= 325 mg / sehari < 500 mg OD


































BAB VI
 PEMBAHASAN
Resep 3
          Pada praktikum di laboratorium dibuat sediaan pulveres, dilakukan penimbangan bahan paracetamol diambil 1,2 tab, prometazin Hcl  diambil 1,5 tab, dan GG diambil 1 tab dan diambil laktosa 450 mg. kemudiaan di masukkan tablet prasetamol kedalam mortir, digerus sampai halus kemudiaan dibuat penipisan prometazim hcl yaitu 62,5 mg. kemudiaan diambil tablet GG sebanyak 1 tab dan dimasukkan dalam mortir kemudiaan digerus sampai halus dan homogen. Dibagi menjadi 6 bungkus kertas perkamen saam banyak, di masukkan kedalam sak  plastic dan diberi etiket putih.
           Percobaan pulveres mengandung paracetamol sebagai Analgetik dan Antipiretik, Prometazin Hcl sebagai Antihistamin, GG sebagai Ekspetoran dan Sach Lahtis sebagai pemanis.
        Percobaan resep III pulveres obat yang terdapat pada resep III tidak over dosis. Pada resep III obat  sediaan pulveres yang dibuat cocok untuk pasien yang menderita demam disertai flu dan batuk dan terjadi alergi pada tenggorokan pasien.
         Pada resep III ada obat prometazine sebagai Antihistamin dan Antimual. Dosis yang diberikan untuk mengatasi mual Anak usia 2-5 tahun tanyakan pada dokter, Anak 5-10 tahun 10 mg di malam  sebelum perjalanan. Jika dibutuhkan dosis bisa diulang 6-8 jam kemudiaan. Sebagai Antihistamin dosis anak 2-5 tahun tanyakan pada dokter, usia 5-10 tahun , 10-20 mg perhari atau 10 mg dua kali sehari maks 20 mg, dan dosis 10 mgdua kali sehari jika poriv ditingkatkan 20 mg, 3 kli sehari usia 10 tahun keatas.

                           

Resep 4
        Pada praktikum dilaboratorium dibuat sediaan pulveres, dlakukan penimbangan bahan Metampiron diambil 10 tab, Diazepam diambil 4 tab dan Thiamin Hcl diambil 2 tab. kemudiaan dimasukkan kedalam mortir dan gerus sampai homogen dan dibuat penipisan diazepam kemudiaan di campurkan kedua bahan yang sudah dihaluskan sampai homogen. Kemudiaan dibagi menjadi menjadi 20 bungkus kertas perkamen sama banyak, dimasukkan kedalam sak plastic dan di beri etiket putih.
        Percobaan pulveres  mengandung metampiron sebagai Analgetik dan Antipiretik, Diazepam sebagai Sedative dan Thiamin Hcl sebagai Vitamin.
       Percobaan Resep IV pulveres obat yang terdapat pada resep tidak ada yang over dosis dan cocok untuk pasien yang menderita susah tidur, nyeri pada selruh tubuh pada pasien.
         Dosis anak : 1-2,5 mg ? hari dosis dinaikkan secara perlahan jika diperlukan, ( Meredakan kecemasan ). dan dosis Anak 2-40 mg / hari yang dibagi kedalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter ( Mengatasi kejang otot ). Dosis anak : 0,1 mg / kg.









BAB VII
PROSEDUR KERJA
Resep 3
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dihitung semua dosis dan penimbangan obat
3.      Dimasukkan tablet paracetamol ke dalam mortir, di gerus sampai halus.
4.      Dibuat penipisan prometazim Hcl.
5.      Diambil tablet GG, dimasukkan dalam mortir, digerus sampai halus.
6.      Ditimbang prometazim Hcl, di gerus sampai halus.
7.      Dicampurkan Paracetamol,Prometazim Hcl dan GG yang sudah halus ad homogeny.
8.      Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket.
Resep 4
1.      Ditimbang antalgin, masukkan kedalam mortir, gerus sampai halus.
2.      Dibuat penipisan diazepam.
3.      Dicampurkan kedua bahan di atas yang sudah halus campur ad dan homogeny.
4.      Dibagi menjadi dua bagiaan sama banyak, masing-masing dibagi menjadi 5 bungkus
5.      Dimasukkan dalam wadah dan beri etiket 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar