LAPORAN LENGKAP
FARMASETIKA 2
OLEH :
NAMA :ARIFAH INDAR CAHYANI
NIM :F201701062
KELAS :K2
PROGRAM
STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA
WALUYA
KENDARI
2018
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Dasar
Teori
Definisi obat adalah suatu
zat yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, melunakkan, penyembuhan, atau
pencegahan penyakit pada manusia atau hewan. Obat bisa bersifat menyembuhkan ,
tetapi juga bisa bersifat racun. Obat bertindak sebagai penyebuh jika digunakan
dengan dosis dan waktu yang tepat dan bila digunkan salah dalam pengobatan atau
over dosis akan menimbulkan keracunan. (Anief, 2007)
Dosis
adalah takaran atau jumlah, dosis terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu :
(Syamsuni, 2006)
a.
Dosis terapi (theraperical dose), yaitu obat yang digunakan
untuk terapi atau pengobatan untuk penyembuhan penyakit.
b.
Dosis maksimum (maximalis dose), yaitu dosis meksimal atau
obat batas jumlah obat masimum yang masih dapat digunakan untuk penyembuhan.
c.
Dosis letharis (lethal dose), yaitu dosis atau jumlah obat
yang dapat mematikan bila dikonsumsi.
d.
Dosis permulaan (initial dose).
e.
Dosis pemeriharaan (maintenance dose).
f.
Dosis toxica.
g.
Dosis khusus.
Pengenceran
obat atau pemicikan obat merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan keakuratan takaran obat dalam resep disebabkan takaran obat <
50 mg, sehingga dikhawatirkan alat tidak akurat dalam penimbngannya, sehingga
diperlukan pengeceran obat. Pengeceran obat harus dilakukan dengan menambahkan
bahn yang tidak inert (tidak bereaksi) dan tidak memiliki efek farmakologi.
Pengenceran obat dapat dilakukan untuk pembuatan sediaan padat (solid) maupun
cair (liquid), untuk bahan padat misalnya sacharum lactis.
Adapn
aturan umum dalam pengeceran atau aturan perbandingan obat dan pengenceran :
a.
Jika berat obat dalam resep 10 – 50 mg maka dibuat
perbandingan pengeceran 1 : 10
b.
Jika berat obat dalam resep 1 – 10 mg maka dibuat
perbandingan pengenceran 1 : 50
c.
Jika berat obat dalam resep 0,1 – 1 mg maka dibuat
perbandingan bertingkat ( dua kali pengenceran).
Metode pengenceran sediaan
padat yaitu:
a. Timbang bahan sebesar 50 mg
( batas penimbangan terendah)
b.
Tambahkan
sacharum lactis (SL) tergantung perbandingan pengenceran obat misalnya 1 :
10 artinya 9 bagian untuk SL dan
1 bagian obat. Jadi SL yang harus ditimbang 9 x 50 mg = 450 mg (total campuran
500 mg karena ditambah 50 mg obat).
c. Gerus campuran SL dan obat
sampai homogen.
d. Timbang hasil pengenceran sebanyak
: (takaran obat dalam resep (mg) / 50 (mg) x jumlah hasil pemicikan.
Contoh pengenceran obat pada :
Bila dalam resep jumlah obat
yang harus ditimbang 20 mg, dan
berdasarkan data perbandingan pengencer dan obat dilakukan pengenceran
padat 1 : 10, maka jumlah hasil pengenceran yang harus ditimbang adalah (20 mg
x 50 mg) x 500 mg = 200 mg hasil pengenceran obat yang diambil untuk membuat
sediaan. (chaerunisa, 2009)
BAB II
MATERI PRAKTIKUM
II.1 Menyalin Resep
Resep 3
dr. Dhani sp. Pd., M.kes
Jl. Merpati No. 10 kendari
|
Kendari, 2 maret
2012
R/ paracetamol 100 mg
Prometazin HCL 6,25 mg
Glycerin guaikolat 1 tab
Sach. Lact Q.S
m.f pulv. dd No. X
s. 3. dd. 1 pulv
pro : Nina (4 th) BB = 7 kg
|
Keterangan :
Singkatan
|
Kepanjangan
|
Arti
|
R/
|
Recipe
|
Ambillah
|
m.f
|
Misca fac
|
Campur / buatlah
|
pulv
|
pulveres
|
serbuk
|
dd
|
De die
|
Setiap hari
|
No
|
nomero
|
jumlah
|
s. 3. dd. 1
|
Signa 3 dedie 1
|
Tandai 3 setiap hari 1
|
pro
|
pronum
|
Untuk
|
Resep 4
dr. tria, sp. Anak., M.kes
SIP : 456/SIP/DKS/2012
Jl. Bahari No. 10 kendari
|
Kendari, 10
april 2013
R/ metamphiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Thiamin HCl tab 2
m.f pulv. dd No. X
s.prn. pulv. 1 maks 3 dd
pro : Amanda ( 13 th )
|
Keterangan :
singkatan
|
kepanjangan
|
Arti
|
R/
|
Recipe
|
Ambillah
|
m.f
|
Misce fac
|
Campur/buatlah
|
pulv
|
pulveres
|
Serbuk
|
dd
|
De die
|
Setiap hari
|
sprn
|
Signa pro renata
|
Tandai jika diperlu
|
pro
|
pronum
|
Untuk
|
1 maks 3 dd
|
1 maksimal 3 de die
|
1 maksimal 3 setiap hari
|
No
|
nomero
|
jumlah
|
II.2 Skrining Resep
II.2.1
Skrining Administrasi
Resep 3
Bagian
resep
|
Kelengkapan
|
Ada
|
Tidak ada
|
Keterangan
|
inscriptio
|
Nama dokter
SIP
Alamat
No. telp/HP
Tempat dan tanggal penulisan resep
|
ü
-
ü
ü
|
-
ü
-
ü
-
|
dr. Dhani. Sp.pd., M.kes
(tidak tercantum)
SIP : 007/102/121
Jl. Bahari NO. 10 kendari
(tidak tercantum)
0401 3103 3560
Kendari, 2 maret 2012
|
prescriptio
|
Nama dan jumlah obat
Bentuk sediaan
|
ü
ü
|
-
-
|
Paracetamol 200 mg
Prometazin 6,25 mg
Gliseril Guaiakolat 1 tab
Sach.lact
Q.S
Serbuk
|
Signature
|
Nama pasien
Umur
Alamat pasien
No telp/HP
Aturan pakai
|
ü
ü
-
ü
ü
|
-
-
ü
-
-
|
Nina
4 tahun
(tidak tercantum)
Jl. Garuda No. 35
(tidak tercantum)
082291326199
3 x 1 setiap hari
|
Subscri[tio
|
Paraf / tanda tangan dokter
|
-
|
ü
|
(tidak
tercantum)
|
Resep 4
Bagian
resep
|
Kelengkapan
|
Ada
|
Tidak ada
|
Keterangan
|
inscriptio
|
Nama dokter
SIP
Alamat
No. telp/HP
Tempat dan tanggal penulisan resep
|
ü
ü
ü
ü
|
-
-
ü
-
|
dr. Tria, sp. Anak., M.kes
SIP : 456/SIP/DKS/2012
Jl. Bahari NO. 10 kendari
(tidak tercantum)
0401 3103 3560
Kendari, 10 April 2013
|
prescriptio
|
Nama dan jumlah obat
Bentuk sediaan
|
ü
ü
|
-
-
|
Metamphiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Thiamin tab 2
Sach.lact
Q.S
Serbuk
|
Signature
|
Nama pasien
Umur
Alamat pasien
No telp/HP
Aturan pakai
|
ü
ü
-
ü
ü
|
-
-
ü
-
-
|
Amanda
13 tahun
(tidak tercantum)
Jl. Garuda No. 35
(tidak tercantum)
082291326199
3 x 1 setiap hari
|
Subscri[tio
|
Paraf / tanda tangan dokter
|
-
|
ü
|
(tidak tercantum)
|
II.3 skrining farmasetika
Resep 3
Bentuk sediaan obat dalam resep ini yaitu pulveres
atau serbuk bagi yang mengandung paracetamol 200 mg, prometazin HCl 6,25 mg,
Gliseril Guaiakolat 1 tab dan sach. Lact secukupnya. Paracetamol sebagai
analgetik dan anti piretik, prometazin sebagai antihistamin, GG sebagai
ekspektoran dan SL sebagai pemanis.
Resep 4
Bentuk sediaan pada resep
ini yaitu serbuk bagi (pulveres). Bahan campuran yang terdapat pada pulveres
yaitu sediaan methampiron 500 mg yang memiliki khasiat sebagai analgetik dan
antipiretik, diazepam 2 mg memiliki khasiat sebagai sedativum (penenang), dan
sediaan thiamin HCl 2 tablet memiliki khasian sebagai antineuritikum dan
komponen vitamin B kompleks.
BAB III
URAIAN BAHAN
Resep 3
1.
Gliseril Guaiakolat ( FI.
Edisi III : hal 272 tahun 1979)
Nama latin : GLYCERYLIS GUAIACOLAS
Nama resmi : Gliseril Guaiakolat
Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga agak
keabuan hampir
Tidak
berbau atau berbau lemah
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol (95 %)
p, dalam kloroform
P,
dalam gliseral p & dalam proplenglikol p.
RM/BM : C10H14O4 / 198,22
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Ekspektoran
2.
Paracetamol (FI. Edisi III :
hal 649 tahun 1979)
Nama latin : PARACETAMOLUM
Nama resmi : Asetamonfen
Pemerian : serbuk halus, putih tidak terbagi,
basa
Kelarutan : larut dalam air mendidih dan natrium
hidroksida. Ini
Mudah
larut dalam etanol.
RM/BM : C8H9NO2 / 151,16
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, tidak tembus
cahaya
Khasiat : antipiretik dan analgetik
DM : sekali 250 mg – 500 mg
Sehari 1000 mg – 5000 mg
3.
Prometazin HCl
Nama latin : PROMETHAZINI HYDROCHLORIDUM
Nama resmi : prometazina hidroklorida
Pemerian : serbuk hablur, putih atau agak
kekuningan tidak berbau
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam
etanol (95 %) p
Panas
dalam kloroform p. praktis tidak larut dalam eter
P,
dalam aseton p dan etil asetat p
RM/BM : C17H12N2S, HCl / 320,88
Peyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung
dari cahaya.
Khasiat : antihistaminum
DM : sekali 50 mg sehari 150 mg
Resep 4
1.
Diazepam ( FI Edisi III hal
211 tahun 1979)
Nama latin : DIAZEPANUM
Nama resmi : Diazepam
Pemerian : serbuk hablur, putih atau hampir putih
tidak berbau atau
Hampir tidak berbau. Rasa mula-mula tidak mempunyai
Rasa,
kemudian pahit.
Kelarutan : agak sukar larut dalam air, tidak larut
dalam etanol (95%)
P.
mudah larut dalam kloroform p.
RM/BM : C16H13CIN2O / 284,74
Penyimpanan : dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis
ganda,
Terlindung dari cahaya.
2.
Metampiron (FI Edisi III hal
369 tahun 1979)
Nama latin : METHAMPIRONUM
Nama resmi : metampiron, antalgin
Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih
kekuningan
RM/BM : C13H16NaO4S. H2O
/ 351,37
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Analgetikum, Antipiretikum
3.
Thiamin HCl ( FI Edisi III
hal 598 tahun 1979 )
Nama latin : THIAMINI HYDROCHLORIDUM
Nama resmi : Tiamina Hidroklorida, Vitamin B
Pemerian : hablur kecil atau serbuk hablur, putih
bau khas lemah
Mirip
ragi, rasa pahit.
Kelarutan : mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol (95%)p
Praktis
tidak larut dalam eter p dan larut dalam gliserol p.
RM/BM : C12H17CIN4OS,
HCl / 337,27
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya
Khasiat :
antineuritikum, komponen vitamin B kompleks
BAB V
PENIMBANGAN BAHAN
Resep 3
1.
Paracetamol
2.
Prometazin
Pengenceran/penipisan
prometazin :
Prometazin 6,25 × 6 = 37,5 mg < 50 mg
Dipakai perbandingan 1 : 10
Timbang prometazin : 50 mg
Laktosa :
Yang diambil =
= 375 mg
375 mg ditimbang/ diambil dari campuran
50 mg obat + 450 mg laktosa
Sisa pengenceran = 500 – 375
=
125 mg dibungkus
Perhitungan dosis
1.
Dosis paracetamol
DM =
4000 mg
=
=
= 1 gram / 1000 mg
Dosis dalam resep
1 × pakai = 100 mg
3 × pakai = 3 × 100
= 300 mg <
100 ≠ OD
2.
Prometazin Hcl
1×P = 0,25 mg /
kg BB
=17
kg / BB × 0,25 mg / kg BB
=
4,25 mg × 5
=
25,5 mg
Dosis
dalam resep
1
× pakai = 6,25 mg
3 ×
pakai = 3 × 6,25 mg = 18,78 <
21,25 mg ≠ OD
3.
GG
DM
= 100 mg / 200 mg
n ×
DM
n
+12
4 ×
100 mg
4 + 12
= 25 mg < 100 mg sekali ≠ OD
n × 200 mg
4 + 12
=
50 mg < 200 mg sehari ≠ OD
Dosis pemakaian
Sehari
= 1 × pakai 100 mg
Sehari
= 3 × pakai 200 mg
Resep 4
Penimbanagan bahan
1.
Diazepam
2 mg × 10 bungkus =
10 tab
2 mg
Atau 2
mg ×
10 bungkus = 10 tab
5
mg
2.
Metampiron
500
mg ×
10 bungkus = 10 tab
500 mg
3.
Thiamin Hcl
Diambil 2 tab
Pengenceran Diazepam 1 : 10
Diazepam = 2 × 10 = 20 mg < 50 mg
Laktosa =
450 mg +
yang diambil 20 mg × 500 mg = 200 mg
500
mg 50
mg
Sisa pengenceran 500 mg – 200 mg
=
300 mg
Perhitungan
Dosis
1.
Diazepam ( FI
Edisi III hal : 211,1979 )
DM
: sehari 40 mg
Rumus Dilling
n × DM
20
=
13 × 40 mg = 26 mg
20
Dosis Pemakaian
Sehari = 3 × 2 mg = 6 mg < 26 mg ≠ OD
2.
Metampiron
DM
: 250 – 500 mg
Rumus Dilling
n × DM
20
= 13 × 2500 mg
20
= 162,5 mg / sekali < 250 mg ≠ OD
= 13 × 500 mg
20
= 325 mg / sehari < 500 mg ≠ OD
BAB VI
PEMBAHASAN
Resep 3
Pada
praktikum di laboratorium dibuat sediaan pulveres, dilakukan penimbangan bahan
paracetamol diambil 1,2 tab, prometazin Hcl
diambil 1,5 tab, dan GG diambil 1 tab dan diambil laktosa 450 mg.
kemudiaan di masukkan tablet prasetamol kedalam mortir, digerus sampai halus
kemudiaan dibuat penipisan prometazim hcl yaitu 62,5 mg. kemudiaan diambil
tablet GG sebanyak 1 tab dan dimasukkan dalam mortir kemudiaan digerus sampai
halus dan homogen. Dibagi menjadi 6 bungkus kertas perkamen saam banyak, di
masukkan kedalam sak plastic dan diberi
etiket putih.
Percobaan
pulveres mengandung paracetamol sebagai Analgetik dan Antipiretik, Prometazin
Hcl sebagai Antihistamin, GG sebagai Ekspetoran dan Sach Lahtis sebagai
pemanis.
Percobaan
resep III pulveres obat yang terdapat pada resep III tidak over dosis. Pada
resep III obat sediaan pulveres yang
dibuat cocok untuk pasien yang menderita demam disertai flu dan batuk dan
terjadi alergi pada tenggorokan pasien.
Pada
resep III ada obat prometazine sebagai Antihistamin dan Antimual. Dosis yang
diberikan untuk mengatasi mual Anak usia 2-5 tahun tanyakan pada dokter, Anak
5-10 tahun 10 mg di malam sebelum
perjalanan. Jika dibutuhkan dosis bisa diulang 6-8 jam kemudiaan. Sebagai
Antihistamin dosis anak 2-5 tahun tanyakan pada dokter, usia 5-10 tahun , 10-20
mg perhari atau 10 mg dua kali sehari maks 20 mg, dan dosis 10 mgdua kali
sehari jika poriv ditingkatkan 20 mg, 3 kli sehari usia 10 tahun keatas.
Resep 4
Pada
praktikum dilaboratorium dibuat sediaan pulveres, dlakukan penimbangan bahan
Metampiron diambil 10 tab, Diazepam diambil 4 tab dan Thiamin Hcl diambil 2
tab. kemudiaan dimasukkan kedalam mortir dan gerus sampai homogen dan dibuat
penipisan diazepam kemudiaan di campurkan kedua bahan yang sudah dihaluskan
sampai homogen. Kemudiaan dibagi menjadi menjadi 20 bungkus kertas perkamen
sama banyak, dimasukkan kedalam sak plastic dan di beri etiket putih.
Percobaan
pulveres mengandung metampiron sebagai
Analgetik dan Antipiretik, Diazepam sebagai Sedative dan Thiamin Hcl sebagai
Vitamin.
Percobaan
Resep IV pulveres obat yang terdapat pada resep tidak ada yang over dosis dan
cocok untuk pasien yang menderita susah tidur, nyeri pada selruh tubuh pada
pasien.
Dosis
anak : 1-2,5 mg ? hari dosis dinaikkan secara perlahan jika diperlukan, (
Meredakan kecemasan ). dan dosis Anak 2-40 mg / hari yang dibagi kedalam
beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter ( Mengatasi kejang otot ). Dosis
anak : 0,1 mg / kg.
BAB VII
PROSEDUR KERJA
Resep 3
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Dihitung semua dosis dan penimbangan obat
3.
Dimasukkan tablet paracetamol ke dalam mortir,
di gerus sampai halus.
4.
Dibuat penipisan prometazim Hcl.
5.
Diambil tablet GG, dimasukkan dalam mortir,
digerus sampai halus.
6.
Ditimbang prometazim Hcl, di gerus sampai halus.
7.
Dicampurkan Paracetamol,Prometazim Hcl dan GG
yang sudah halus ad homogeny.
8.
Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket.
Resep 4
1.
Ditimbang antalgin, masukkan kedalam mortir,
gerus sampai halus.
2.
Dibuat penipisan diazepam.
3.
Dicampurkan kedua bahan di atas yang sudah halus
campur ad dan homogeny.
4.
Dibagi menjadi dua bagiaan sama banyak,
masing-masing dibagi menjadi 5 bungkus
5.
Dimasukkan dalam wadah dan beri etiket
Tidak ada komentar:
Posting Komentar